Rabu, 23 September 2015

Keputusan KPI yang fenomenal

                                          KPI (komisi Penyiaran Indonesia) adalah suatu lembaga negara Indonesia yang di buat untuk mengawasi siaran - siaran TV yang ada / mengudara di indonesia. apakah anda mengetahui seberapa penting KPI terhadap negara Indonesia, disini saya akan coba membahas ala uniq.
             
                                                                 
ini adalah alamat resmi http://www.kpi.go.id/ bagi sahabat uniq yang ingin mengujungi web KPI 
masih banyak masyarakat yang tidak setuju dengan siaran-siaran tv yang ada di indonesia Namun tidak mendidik namun masyarakat cuma pasrah dengan siaran-siaran yang tidak mendidik bahkan akan berdamapak kepada perkembangan generasi setrusnya.

sebenar uniq sendiri Bingung dan akhirnya menuangkannya di dalam sebuah blog agar banyak masyarakat yang terbuka dan dapat merubah kinerja KPI yg team uniq rasa blom terasa maksimal bahkan dalam menegur program-program tersebut cendurng tidak tepat sasaran dan tidak adil.

sebelum kita bahas ada baik nya kita lihat Visi dan Misi KPI 
Visi

Terwujudnya sistem penyiaran nasional yang berkeadilan dan bermartabat untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.

Misi
  1. Mengembangkan kebijakan pengaturan, pengawasan dan pengembangan Isi Siaran;
  2. Melaksanakan kebijakan pengawasan dan pengembangan terhadap Strutur Sistem Siaran dan Profesionalisme Penyiaran;
  3. Membangun Kelembagaan KPI dan partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan penyiaran;
  4. Meningkatkan kapasitas Sekretariat KPI
namun team uniq merasa KPI tidak lagi independen semoga team uniq yang salah

dengan mengambil keputusan KPI yang memberi warning dan peringataan kepada program yang di peruntuhkan untuk anak-anak namun kenapa sinetron di indonesia masih dibiarkan bahkan berjamur padahal tidak sesuai atau sudah jelas tidak mendidik hanya menojolkan ke egoisan , argonat perbandingan si kaya selalu menekan yang miskin adegan percintaaan adegan perkelahian  yang jelas-jelas lebih bahaya daripada sarpo dan jarwo Little krisan spongbob dora the expolere tom jerrry dan kwan-kwan yang lebih banyak mengajarkan moral ketimbang sinetron


1. 17 september 2015 KPi  peringatan program little krisna 
2. dragonball padahal pihak tv sudah memberi logo remaja
3 sarpo dan jarwo
4.dora the expolore
5.Laptop Si Unyil (Trans 7),
6. Curious George (ANTV), 
7.Thomas and Friends (Global TV),
8. Unyil Keliling Dunia (Trans 7), serta Disney Junior (MNC TV)
kutipan KPI
Pada gambar yang beredar di media sosial, Sandy disensor lantaran hanya menggunakan bikini. Penyensoran ini sudah membuat heboh sejak 2012 silam. Namun, kini isu ini kembali mencuat usai penyensoran Dragon Ball muncul
Hal ini membuat netizen geram lantaran menganggap penyensoran ini seharusnya tidak perlu.
“Lihat? LIHAT? Siapa sih yg t**itnya nga**ng cuman gara gara lihat tupai pake beha? Lihat kucing ane telanjang teteknya delapan juga ane ga bakalan ngaceng! Kita normal saudara saudara, KITA NORMAL!” tulis Kaskuser Samelgoang geram, seperti dikutipSolopos.com, Kamis (17/9/2015).
Thread bikinan Samelgeong ini bukan satu-satunya yang membahas penyensoran Sandy. Akun Ngadimin juga menyuarakan protesnya terhadap sensor ini.
“Kenapa disensor? Apa karena di behanya ada nama merk dan disensor karena mengandung unsur komersial atau iklan?”  
Blogger Enycel tak mau kalah. Dia bahkan menulis judul yang cukup vulgar untuk menunjukkan kekesalannya.
“Di SpongeBob edisi lama dan sebelum ancaman konyol dari lembaga yang bertugas ngawasin tayangan televisi (yang tetep konyol itu) itu wajar-wajar saja, normal ga ada sensor pada Sandy. Sensornya paling ya pas Squidward bilang “bodoh”, “tolol” ke (biasanya) SpongeBob dan Patrick. Tapi di edisi baru ini, Sandy yang memakai bikini disensor!” tulisnya.
Menurut netizen di forum Internet Kaskus, Sandy menjadi salah satu contoh dari sekian banyak hal yang sebenarnya tak perlu dikenakan penyensoran. Netizen juga menyesalkan lantaran sensor justru tidak diberlakukan kepada sinetron remaja yang mengandung adegan terlalu mesra.
Sebelumnya, netizen geram dengan kebijakan KPI memotong sejumlah adegan laga di animeDragon Ball yang disiarkan Global TV.
Menurut Komisioner KPI Pusat, Sujarwanto Rahmat Arifin, tayangan yang banyak adegan kekerasaan sebaiknya dikurangi seperti yang terdapat dalam film Dragon Ball. Meskipun secara prosedur Global TV sudah benar menetapkan film tersebut pada kategori remaja (R) namun unsur kekerasaan yang terdapat dalam film tersebut terlalu berlebihan. Ini dikhawatirkan Rahmat menimbulkan efek peniruan oleh anak.
Tidak hanya itu, tayangan kekerasaan yang terdapat pada program berita diBuletin Indonesia Siang Global TV dianggap Rahmat perlu dihilangkan dengan tidak menghilangkan unsur faktualnya.
 rasa sungguh tidak adil jika acara yang masih punya hiburan dan ada nilai edukasi di tegur ketimbang sinetron yang jelas2 banyak pengaruh buruk contoh madun,ganteng ganteng serigala,manusia harimau tiger boy, duyung dan lain-lain yang hanya menampilakan adegan percintaan dan adegan perkelahian yang frekuensi di tonton anak2 yang blom cukup umur

saya berharap para pembaca uniq sudah waktu kita sadar jika kalian perduli mari kita adukan sinetron yang tak bermutu ke KPI 

ini alamatnya kalau mau mengaduh yuk rame2 kita adukan agar generasi dan penyiran program tv nasional lebih berkualitas dan benar2 milik bangsa indonesia http://kpi.go.id/index.php/pengaduan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar